Ketergantungan Terhadap Produksi Pertanian dan Ekspor Barang-barang Primer
Permasalahan
Negara Berkembang. Di negara-negara berkembang, permasalahan yang dihadapi
antara lain meliputi standar hidup yang rendah, produktivitas yang rendah,
pertumbuhan penduduk dan beban ketergantungan pada pertanian dan ekspor barang
primer, pasar tidak sempurna dan informasi yang tidak merata, serta ketergantungan
pada dunia internasional. Di negara berkembang duapertiga atau lebih
penduduknya tinggal di pedesaan dan mata pencarian utama adalah pertanian.
Alasan utama terkonsentrasinya penduduk dan produksi dalam aktivitas pertanian
dan produksi primer lainnya adalah bahwa pada tingkat pendapatan yang rendah
perioritas pertama setiap orang adalah pangan, pakaian dan papan. Rendahnya
produktivitas pertanian di negara berkembang disebabkan karena besarnya jumlah
penduduk dibandingkan dengan lahan pertanian yang tersedia, juga disebabkan karena
teknologi yang dipergunakan pada sektor pertanian masih bersifat primitif,
terbatasnya modal fisik dan kemampuan manusianya.
Dari sisi lain negara-negara
berkembang pada umumnya lebih banyak berorientasi kepada produksi barang primer
(pertanian, bahan bakar, hasil hutan, dan bahan mentah). Barang-barang primer
tersebut merupakan ekspor utama ke negara lain. Dari sisi volume ekspor cukup
tinggi, tapi nilai ekspornya rendah. Alhasil kontribusi sektor primer terhadap
PDB juga rendah.
Di
samping ketergantungan pada sektor pertanian, orientasi ekspor negara-negara
berkembang banyak bertumpu pada barang-barang primer, seperti produk-produk
pertanian, hasil hutan dan bahan-bahan mentah. Ekspor primer seperti ini
sebenarnya kurang menguntungkan karena barang primer memiliki nilai tambah yang
lebih rendah dibandingkan dengan barang sekunder dan barang tersier. Akan
tetapi, keterbatasan teknologi menjadi dasar utama bagi negara-negara
berkembang hanya mampu mengekspor barang-barang primer. Bagi negara-negara
berkembang, ekspor menjadi tumpuan untuk mendapatkan devisa dalam rangka
pembiayaan pembangunan.
Alison
Withers harga minyak telah naik menjadi hampir ketinggian
dua tahun lalu sebagai akibat dari pemberontakan populer di seluruh Afrika Utara dan Timur
Tengah dan tidak ada pemberitaan
apakah mereka akan meningkat lebih lanjut atau berapa lama mereka akan tetap
seperti itu. Pangan dan Pertanian PBB melaporkan Sementara itu Organisasi
Februari 2011 harga pangan telah naik bahkan lebih tinggi dari puncak
sebelumnya pada 2008 dan memperingatkan bahwa mereka bisa meningkat lebih jauh
sebagai kerusuhan berlanjut atau menyebar lebih lanjut. Ini semua menekankan
kerentanan produksi pangan karena ketergantungan pada minyak dan produk minyak
untuk banyak proses, mulai dari produksi pupuk sintetis dan terus berlanjut
sampai industri-gaya pertanian untuk pengangkutan dan pengolahan hasil sebelum
mencapai toko-toko.